Filter daun bertekanan untuk pemutihan minyak
Proses pemutihan minyak nabati
Pemutihan minyak goreng/minyak goreng adalah salah satu tahapan dalam proses pengolahan minyak mentah penyulingan minyakPemutihan adalah proses menghilangkan pengotor, pigmen warna, sisa-sisa getah, dan sabun dari minyak nabati. Dalam teknologi pemutihan ini, tanah pemutih diaplikasikan pada minyak mentah, meminimalkan kandungan pigmen (misalnya, karoten dan klorofil), logam berat, dan fosfor yang tersisa setelah proses degumming. Hal ini meningkatkan penampilan dan rasa minyak.
- Menghilangkan pigmen tertentu seperti karotenoid dan klorofil
- Mengurai dan menghilangkan sebagian produk oksidasi
- Hilangkan kontaminan seperti sabun dan logam jejak
- Menghilangkan jejak fosfatida
- Hilangkan hidrokarbon aromatik polisiklik dan polutan lainnya.
Deskripsi aliran proses pemutihan
Pemutihan didasarkan pada prinsip penyerapan zat-zat yang tidak diinginkan ke dalam tanah pemutih. Reaksi di dalam pemutih terjadi dalam kondisi vakum tinggi dan suhu tinggi. Minyak dipompa ke dalam pemutih melalui penukar panas regeneratif. Tanah pemutih dimasukkan ke dalam pemutih dan diaduk secara intensif selama jangka waktu tertentu.
Setelah proses pemutihan, minyak dipompa ke dalam filter tekanan vertikal, tempat tanah pemutih tertahan dan kemudian dikeringkan. Filter tekanan kemudian melepaskan minyak yang telah diputihkan, dan tanah pemutih jatuh pada interval tertentu.
Filter Daun Tekanan
Filter daun bertekanan adalah sistem penyaringan tertutup dan dapat diotomatisasi sepenuhnya sehingga mengurangi manipulasi operator.
Waktu regenerasi antara siklus penyaringan pendek yang mengurangi waktu henti.
Filter daun bertekanan itu sendiri tidak memiliki bagian yang berputar, sehingga perawatannya pun minimal sehingga menghasilkan biaya perawatan yang lebih rendah.
Ada dua jenis utama filter daun bertekanan: filter daun bertekanan vertikal dan filter daun bertekanan horizontal.
Ruang lingkup pasokan
SEPARATECH menyediakan filter daun bertekanan vertikal untuk tindakan pemutihan / penghilangan warna, mulai dari 7 hingga 90 m^2.
Struktur daun filtrasi
Daun harus memiliki desain 5 lapis dengan konstruksi berikut.
Layar Tengah Jaring 4 X 4 – 1
Layar Penyangga Jaring 8 X 8 – 2
Saringan saringan 24 X 110 dalam tenunan polos Belanda (PDW) – 2
Mekanisme Pemutihan
Selama proses pemutihan, adsorpsi terjadi melalui berbagai mekanisme yang melibatkan berbagai interaksi fisik dan kimia; sebagian besar mekanisme tersebut meningkatkan kualitas minyak, tetapi beberapa di antaranya dapat menurunkannya. Mekanisme-mekanisme ini meliputi:
Adsorpsi ─ mekanisme di mana sorben mengikat kontaminan. Hal ini dapat terjadi melalui tiga cara berbeda:
Secara fisik melalui daya tarik permukaan yang melibatkan gaya van der Waals.
Secara kimiawi melalui “chemisorption” melalui ikatan elektrokimia pada permukaan tanah liat.
Dengan saringan molekuler yang menjebak kontaminan di bawah tekanan di dalam pori-pori tanah liat selama penyaringan.
Penyerapan ─ mekanisme pengisian pori-pori intra-granular dengan cairan—terutama minyak—dan selanjutnya kontaminan apa pun yang menyertainya. Retensi minyak dilaporkan dalam dua cara: sebagai penurunan berat badan melalui ekstraksi Soxhlet (dengan heksana sebagai pelarut), dan sebagai total bahan organik yang ditentukan dengan pengabuan.
Total retensi minyak bergantung pada sejumlah variabel, termasuk tingkat dosis lempung, karakteristik lempung (misalnya, distribusi ukuran partikel dan jenis mineral), permeabilitas lapisan filter, kualitas bahan baku yang masuk, kebersihan saringan filter, dan kondisi yang digunakan untuk membersihkan filter sebelum membuang kerak filter "bekas". Retensi minyak yang berlebihan meningkatkan biaya operasional proses; kehilangan minyak melalui tanah bekas biasanya dapat mencapai 35 persen berat yang dapat diekstraksi pelarut dan 50 persen berat total bahan organik dari tanah yang digunakan.
Filtrasi ─ mekanisme penjebakan atau penghilangan kontaminan tersuspensi secara fisik: tindakan fisik penyaringan tanah liat tersuspensi yang sekaligus menghilangkan kontaminan minor yang teradsorpsi pada partikel tanah liat. Filter yang digunakan dalam proses pemutihan meliputi filter daun bertekanan vertikal, atau filter daun bertekanan horizontal, dan filter pemoles (kantong, kartrid, kertas).
Katalisis ─ mekanisme degradasi kontaminan melalui interaksi dengan permukaan lempung. Misalnya, peroksida secara efektif direduksi (dipolimerisasi dan/atau didekomposisi menjadi produk sampingan oksidasi yang mudah menguap) oleh interaksi lempung/minyak. Dengan panas dan oksidasi yang berlebihan, pigmen dapat membentuk senyawa warna yang sulit dihilangkan atau disebut "terfiksasi". Dalam fiksasi warna, warna merah lebih sulit dihilangkan hanya dengan pemutihan lempung dan tahan terhadap degradasi termal, sehingga menghasilkan warna merah yang lebih pekat setelah penghilangan bau.
Filter daun bertekanan tipikal untuk proses pemutihan minyak nabati:
• Minyak alpukat
• Minyak sawit
• Minyak kacang tanah
• Minyak dedak padi
• Minyak bunga matahari
• Minyak wijen
• Minyak bunga matahari
• Minyak zaitun
• Minyak mustard
